
Dewi Keadilan dilambangkan dengan wanita cantik dan sexy…mata tertutup..membawa pedang dan timbangan..ini semua ada makna yang tersirat…
Tentang Dewi Themis tentang keadilan yang
coba dihadirkan manusia sebagai sebagai wakil Tuhan di muka bumi.Themis
dalam mitologi Yunani adalah salah seorang Titan wanita yang memiliki
hubungan dekat dengan Zeus.
Themis adalah dewi kebajikan dan
keadilan. Banyak sekte modern menganggap Themis berperan dalam
menentukan kehidupan setelah mati. Ia membawa seperangkat timbangan yang
digunakan untuk menimbang kebaikan dan keburukan seseorang. Themis juga
memberikan masukan terakhir sebelum nasib sang jiwa tersebut ditentukan
oleh Hades.
Pengikut Pagan biasanya berdo’a, membakar
minyak dan kemenyan, makanan, atau menumpahkan minuman sebagai
persembahan pada Themis. Mereka menganggap Themis menjanjikan kesehatan,
kesenangan, kejantanan, dan kharisma bagi para pengikutnya. Themis
biasanya disembah oleh para pria.
sedangakan menurut mitologi Romawi, dewi
keadilan itu namanya Lady Justice (Iustitia, atau cukup “Justice”)
adalah personifikasi dari dorongan moral yang bernaung di bawah sistem
hukum. Sejak era Renaissance, Justitia telah kerapkali digambarkan
sebagai wanita yang bertelanjang dada, membawa sebuah pedang dan
timbangan, serta terkadang mengenakan tutup mata.Ikonografinya yang
lebih modern, yang banyak menghiasi ruang persidangan, merupakan paduan
dari Dewi Fortuna Romawi yang mengenakan tutup mata dengan Dewi Tyche
Yunani Helleinistik (masa penjajahan Aleksander Agung).
Justitia secara pararel merupakan Themis,
pernyataan dari adanya sebuah aturan, hukum, dan kebiasaan, dalam
aspeknya sebagai personifikasi dari kebenaran mutlak dari hukum.
Bagaimanapun, hubungan mitologikal keduanya tidaklah langsung. Yang
membawa timbangan biasanya adalah putri Themis, Dike.
Dan kerapkali, ia digambarkan membawa
Gambaran Justitia dilambangkan dengan
seorang perempuan yang lazim disebut dengan “Dewi Keadilan”, yang
tertutup matanya, sebelah tangan kiri membawa timbangan yang setara, dan
tangan lainnya membawa sebuah pedang yang diturunkan kebawah. Kalau
dikaitkan dengan pertanyaan-pertanyaan diatas, lambang keadilan
memberikan point of view yang dapat mengartikan dan menjawab
atau mungkin merefleksikan jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Lambang keadilan terdiri dari 4 (empat) elemen utama yaitu: Dewi, Mata
yang tertutup, Timbangan dan Pedang.
- Dewi, Wujud keadilan dilambangkan dengan sosok wanita yang notabene adalah makhluk yang dipenuhi dengan nurani yang luhur, yang secara filosofis mempunyai perasaan yang halus, sifat yang mencintai keindahan dan kelembutan. Hukum tidak perlu ditakuti karena sesungguhnya hukum itu memiliki sifat memelihara dengan nurani kemanusiaan.
- Mata yang Tertutup, Ini dimaksudkan untuk mengindikasikan bahwa keadilan harus diberikan secara objektif tanpa pandang bulu, blind justice & blind equality. Yang menarik, tutup mata ini baru ‘dikenakannya’ setelah abad ke-15, saat tutup mata tampaknya menjadi ‘trend di kalangan dewi’. Koin kuno Roma berhias gambar Justitia memegang pedang dan timbangan, tetapi matanya tidak tertutup. “Lady Justice” atau “Lord Justice” juga merupakan gelar bagi hakim pengadilan banding di Inggris dan Wales. Dengan kedua mata yang ditutup jelas pandangan kita akan menjadi gelap dan tidak bisa melihat wujud didepan kita. Hukum adalah tempat dimana keadilan itu dicari karena makna dari mata yang tertutup adalah hukum tidak membedakan siapa yang berbuat. Dimata hukum yang tertutup semua orang mempunyai hak yang sama dan diperlakukan sama tanpa ada perbedaan.
- Timbangan, sebelah tangan dari dewi yang matanya tertutup ini mengangkat timbangan yang seimbang. Maknanya adalah hukum tidak pernah memihak, setiap perbuatan akan ditimbang berat ringannya sebelum hukuman dijatuhkan. Tidak ada si kaya dan si miskin atau penguasa dan rakyat kecil semuanya apabila melakukan perbuatan melawan hukum akan mendapatkan perlakuan yang adil sesuai timbangan perbuatan yang dilakukan.
- Pedang, pedang bermata dua yang menyimbolkan kekuatan Pertimbangan dan Keadilan. Pedang yang diturunkan kebawah bukan menggambarkan kalau hukum mengancam kebawah tapi filosofi dari lambang ini adalah pedang yang diturunkan bermakna bahwa hukum bukan alat untuk membunuh, pedang akan terhunus apabila diperlukan sebagai obat terakhir (Ultimum Remedium) dan tidak digunakan sebagai pencegahan awal (Premium Remedium).
Hukum hadir untuk menyempurnakan ritus
perjalanan manusia menuju kesempurnaan. Melahirkan satu tatanan sosial
yang berkeadilan dan berkeadaban. Sebagai spirit, Dewi Keadilan adalah
mimpi bagi pendamba keadilan dimanapun, tak terkecuali di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Nama :
Kota :
Pertanyaan: